Apa “kelembagaan”?
Kelembagaan memiliki
banyak makna. Yang paling luas adalah bermakna = social relation. Segala urusan
yang memaksa dua orang harus berinteraksi karena sesuatu hal = merupakan urusan
kelembagaan. Maka, ada yang menyebut bahwa kelembagaan seluas sosiologi itu
sendiri. Bukan lagi sekedar cabangnya sosiologi.
Pengertian yang agak
sempit, adalah segala sesuatu yang membuat relasi sosial efektif. Kelembagaan
disebut efektif bila transaction cost rendah.
Kalau “organisasi”
lebih mudah difahami. Social organization = segala sesuatu yang ada
pengurusnya, ketua, sekretaris, anggota. Dibentuk kapan, untuk tujuan apa. Itu
lah dia kelompok tani, Gapoktan, koperasi, P3A, UPJA, dll.
Kekeliruan selama
ini, membuat atau membenahi organisasi sering diklaim telah menyelesaikan
urusan kelembagaan. Padahal BELUM.
Simplenya,
kelembagaan = bagaimana menyelesaikan masalah. Ada 3 pertanyaan pokok, jangan
dibolak balik ya: apa yang mau dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang
akan melakukan? Ukurannya adalah mana yang paling baik secara teknis, ekonomi,
dan manajerial.
Ga semua harus
dibereskan di koperasi. Ada yang bisa diselesaikan melalui:
(1)
Sendiri oleh petani sendiri (menabur benih
misalnya),
(2)
Atau harus berelasi dengan orang lain namun
berupa individual relation. Misalnya beli obat tikus dari kios saprodi,
menghubungi buruh tani untuk membantu macul mopok galeng, dll
(3)
Atau, melalui collective relation. Ya itu dia
melalui kelompok tani, koperasi, dll. Disini petani MEWAKILKAN tindakannya ke
pihak lain.
Ga semua harus
melalui nomor 3, walau kita selalu berfikiran (sadar ga sadar) bahwa
BERORGANISASI merupakan cara yang paling ideal.
Untuk pemaknaan lebih
simple, “kelembagaan ...... ” diikuti kata kerja, misal “kelembagaan penyediaan
benih”, “kelembegaan penyediaan TK”, “kelembagaan pemasaran”, dll. Maka ada
“marketting institution” di google.
Kalo “kelembagaan
petani” = SALAH. Buktinya, di google ga ada “farmer institution”.
Kalo “organisasi ....
“ diikuti kata benda. “Organisasi petani” = OKE.
Apa “tugas tim kelembagaan” ?
Kelembagaan dapat
dimaknai secara agak luas. Mencakup dua track sekaligus = track BISNIS dan track
ORGANISASI.
Jadi, kelembagaan jangan
dibatasi hanya sekedar organization. Tidak sekedar membenahi kelompok tani,
ganti pengurus Gapoktan, benahi P3A, atau bikin 3 atau 5 koperasi. Namun, lebih
kepada bagaimana bisnis nya berjalan dulu. Apa bisnis yang akan kita buat, apa
itu mungkin sec teknis, apa lebih untung, berapa potensi pendapatan, dan lalu
siapa yang akan menjalankan.
Setelah kira-kira
bisnis jalan, baru organisasi nya akan dibentuk. Begitu.
Berkenaan dengan
organisasi, tidak harus dibikin buru-buru. Kenapa? :
1.
Jangan bikin organisasi sebelum bisnis yang akan
diurusnya jelas bentuknya. Ntar jadi “koperasi pepesan kosong”. Bikin koperasi
kalo dipaksa 2 minggu juga bisa, tapi kemudian nol ga ada kegiatan. Pastinya
akan bubar juga.
2.
Jangan buru-buru, kuatir salah orang. Sekali
seseorang sudah diangkat, tapi ternyata ga capable ga jujur dll; kan berabe.
Jadi sambil mengembangkan bisnis kita lirik-lirik siapa nih yang pas untuk jadi
ketua koperasi ntar nya.
Berkenaan dengan bentuk badan hukum korporasi
Ada dua pilihan. Bisa
koperasi atau perusahaan. Dua-duanya adalah aktor ekonomi. Sama-sama cari
keuntungan, berfikir secara ekonomi juga, efisiensi penting. Jangan ada fikiran bahwa koperasi seolah
sosial, kalau perusahaan bisnis. Dua-dua nya bisnis.
Bedanya lebih kurang,
pada aspek internalnya. Kalau di koperasi di dalamnya masih kekeluargaaan lah,
ga saklek-saklek amat. Kalau di perusahaan, semua urusan di dalam juga harus
formal. Dicatat, resmi, penuh hitungan, dst.
Selain itu, kata-kata
orang, urusan pajaknya koperasi lebih simple dibanding perusahaan.
Apa tulang nya kelembagaaan korporasi? : BISNIS
Ya, korporasi adalah
bisnis, bekerja secara bsinis, makanya menata kelembagaannya pun secara dari
bisnis nya apa. Maka gambarkan kegiatan dari bisnis nya dulu, lalu siapa yang
akan menjalankan, dan bagaimana akan dijalankan.
Pertimbangannya ada
3: secara teknis bagaimana cara yang paling mudah, secara ekonomi mana cara
yang paling menguntungkan atau yang paling menekan biaya, dan secara manajerial
mana yang paling sanggup.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar